Nia, sebelum tangismu memecah dunia
Sudah kupilihkan untukmu pendamping setia
Disebuah buku rahasia, yang hanya waktu bisa membukanya
Yang kan menjagamu sepanjang waktu
Yang kan memimpinmu untuk menjaga kemuliaan dien-Ku
Maka mengapa Nia rela masuk
Ke dalam labirin cinta yang semu… dan
Mengikrarkan cintamu pada seseorang yang tak mampu menjagamu
Nia, saat kau merasa bahagia
Atas cinta yang kau rasa, saat itu pula aku gelisah
Tak tahukah engkau betapa Ku tercabik-cabik,
saat pikiranmu mengawang bersamanya?
Padahal kau tahu aku dekat, lebih dekat
Dari urat lehermu sendiri
Maka mengapa kau tak peduli?
Nia, saat kau merasa pijakanmu runtuh
Ketika ia pergi, mengapa kau tak melihat
Bahwa Aku selalu menemani?
Mengapa kau terus menyiksa diri dengan sejuta
Pertanyaan kenapa ia tak kembali
Nia yang Kukasihi dan Kusayangi seperti hamba-hambaKu yang lain,
kuberi engkau Orang tua, saudara, dan sahabat
Untuk bisa kau jaga
Untuk jadi teman tertawa, untuk menebar cinta
Untuk membantumu menghapus lara
tapi mengapa Nia
Tak menyibukkan diri memikirkan mereka?
Memikirkan orang-orang yang benar-benar mencintai Nia
Memikirkan mereka yang sayangnya
tak pernah luruh oleh waktu dan tenaga
Namun Cintaku, jika hati dan seluruh ragamu
Ingin kembali ke cahyaKu
Maka tak pernah ada kata terlambat untukmu
Dan para malaikat telah mencatat niat tulusmu itu di bukunya
dan saat itu pula kau kan melihatKu tersenyum bahagia
Karena apa pun keadaanmu,
Kasih sayangKu tak kan pernah pudar
KepedulianKu tak kan pernah mati
RahmatKu tak kan pernah surut
Hingga bumi mengeluarkan isi perutnya
Hingga semesta meruntuhkan langit terakhirnya
Ketahuilah, CintaKu… kasihKu kan selalu ada
Sampai perjalananmu nanti menuju surga
Maka bersabarlah, wahai Nia
Aku masih ingin melihat proses
dan masih ingin mendengar lirih sendu doa-doa itu
Doa yang terlahir dari keadaan hati yang apa adanya, sesungguh-sungguhnya
Yang kerap Nia sembunyikan di depan yang menyaksikan
Kecuali Aku
Paling mengerti dan Maha Tau isi hidupmu
Nia, jika hati mu mulai lelah akan test yang ku buat
Beristirahatlah
Tundukkan kepalamu, lututkan simpulmu ke bumi
Berceritalah kepadaKu
Berceritalah yang lama dan banyak
Sebanyak keluhan yang selama ini tak pernah kau sampaikan kepada mereka
Sungguh hanya aku Maha Pemegang seluruh kehidupan
Bait-bait perjalanan hatimu yang tak sempurna
Sengaja aku skenariokan untuk mengasah kekuatanmu
Kepandaianmu, kehatian-hatianmu dalam memilih kasih
Jangan kau dibutakan oleh yang fana dan semu
Cintailah Aku yang mampu merubah keadaan
membolak-balikkan hati dan pikiran
Dengan 1 jari telunjukKu semua bisa terjadi
Maka Nia, kemarilah
Duduk untukKu
Simpuhkan dudukMu di bumi, rumah terakhirMu berpulang
Aku diatas langitmu
Menyaksikan derai airmatamu dibawah sana
Sedalam hati yang sedang kau bendung sendiri
Aku memang tak terihat,
Namun jangan sesekali kau menyangka aku jauh
Aku sangat teramat dekat
Lebih dekat dari epidermis kulitmu
Lebih dekat dari denyut nadi yang mengaliri darahmu
Lebih dekat dari waktu
Waktu yang sibuk kau isi dengan segudang ambisimu
Aku cemburu saat cintamu lebih besar untuk makhlukKu
Aku cemburu saat waktuMu yang seharusnya untukKu
kau kesampingkan untuknya yang kau gila-gilakan
CemburuKu besar
Sebesar bentangan semesta yang kau hirup
Maka Ku ambil ia agar Nia tersadarkan
Sebab aku sangat cemburu
Saat kau menduakanKu
Untuk lelaki yang bisa kapan saja Ku pulangkan
Semoga Nia paham maksudKu
Semoga Nia belajar dari kecerobohan dan keteledoran
Yang dimana milyaran ummatKu melakukan hal yang serupa
Ku bingkiskan sebuah pelajaran
Agar Nia mampu mendewasakan diri lahir dan batin
Untuk Nia
Yang sangat aku cintai
Jagalah hatiKu, karena aku mudah cemburu